Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 00:57:33【Resep】018 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(99575)
Artikel Terkait
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
Resep Populer
Rekomendasi

Ekonomi TW

BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III

BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP

Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG

Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori

Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG